Langsung ke konten utama

Postingan

Tuhan tau yang terbaik

Tahun ini kayanya lagi banyak artis yang ketangkep karna narkoba atau sejenisnya... gua pernah punya pengalaman tentang ini, Waktu jaman kuliah semester awal sekitar tahun 2011-an ya kalo gak salah. gua punya pacar saat itu, dan kita udah pacaran sekitar 3 tahunan. pacar gua ini termasuk tipe cowo yang nurut, awalnya... semakin kesini, keadaan semakin ga bisa gua kontrol lagi. karna apa? karna circle pertemanan nya dia. kenapa gua bilang circle pertemanannya? karna teman itu lebih berpengaruh penting sama sikap/ sifat kita kedepannya selain keluarga. apalagi untuk orang yang gampang banget ke-hasut. semakin dia kenal dunia "itu", semakin gak karuan, semakin emosional, semakin gampang untuk selingkuh, semakin liar, dan semakin gua ga kenal dia. tapi karna cinta, dulu gua sempet jadi orang paling bodoh why? saking gua pengen jadi cewe yang bisa di ajak "nongkrong" bareng,  jadi cewe yang asik buat dia, dan bikin dia ga selingkuh lagi. gua lakuin
Postingan terbaru

Long Short Story

Sebelumnya disini gua akan cerita gimana gua bangkit dari sakit hati dan keluar dari hubungan yang toxic. dan disini gua juga bakal cerita sad story tentang pengalaman gua bisa se-independent sekarang (mungkin agak panjang) daaan gua ga bermaksud buka aib laki gua sendiri ataupun orang lain... Jadiiiii, tahun 2009-2013 awal gua pacaran sama laki-laki yang bisa dibilang baik, penyayang, dan mau menuruti apa yang dimau perempuannya...gua ga mengelak kebahagian selama itu. tapi seiring pertambahan umur, pembentukan pribadi, jati diri, kemapanan, semuanya berubah... Dia punya bad habits yang menurut gua agak susah untuk di ubah, dulu. mungkin orang bilang, gak bisa hidup dengan satu wanita, maybe. karna selingkuh kaya udah jadi kebiasaan, dan makanan sehari-hari untuk menambah luka sakit di hati gua saat itu. apa yang gua lakuin? tentu saja marah, dan bilang dia gak akan ngulangin lagi, dan gua memaafkan. karna menurut gua saat itu, semua orang punya kesempatan untuk berubah,

Our Love Story

Awalnya... Gua dan Aldre ketemu di kampus, dikenalin temen. Sebelumnya, secara ga langsung gua udah tau dia yang mana dari tahun 2011, cuma kita gak pernah face to face, ga pernah ngobrol. cuma sekedar gua tau dia, karna di tahun itu temen gua sempet cerita tentang Aldre, dan gua ga terlalu tertarik, mungkin karna emang waktu itu gua masih punya pacar hehe Setelah dua tahun berlalu, gua putus. karna pacaran sama mantan gua ini gua terlalu di kekang, dan toxic abis hubungan ini. akhirnya setelah putus gua kaya nemuin hidup baru, gua bebas. gua banyak main. kebetulan saat itu gua main sama ica (dia orang yang ngenalin gua sm Aldre, luv u ica!) kebetulan ica waktu itu juga lg galau, kita jadi sering main, foto-foto, ngobrol. sampe akhirnya ica masang Display Picture Bbm foto sama gua, dan u know what? Aldre saat itu chat ica, dan nanyain siapa cewe yang ada di foto itu. ica cerita kalo Aldre minta pin Bbm gua, yang saat itu Bbm lg booming dan hp gua udah android yg dulu ga

Menuju Halal

52 hari menuju pernikahanku, tak terasa waktu begitu cepat. ku menemukan seseorang di waktu yang tepat. Cerita bermula disaat 5 tahun sudah kita menjalani hubungan ini, tepat diawal tahun yang baru aku yang santai dan cuek ini disaat orang lain nanya "kapan nikah?" "kapan nyusul?" akhirnya ada di keadaan ibu ku sendiri yang nanya "kapan nikah?" bingung? jelas. karna disaat itu pacarku baru saja menyelesaikan kuliahnya. belum punya perkerjaan dan penghasilan yang tetap. tapi aku memberanikan diri buat nanya "aku mau nikah tahun ini" (bukan nanya ya kayanya itu, tapi nembak wkwk) beberapa menit nanya itu, otak mulai gak karuan, hati mulai degdeg-an. takut dengan jawabannya.. tapi, yang buat aku amaze sama pacarku adalah...dia menyanggupi untuk menikah di tahun ini. padahal dia tau, dia belom berpenghasilan, dia baru lulus dr kuliah nya yang sempet mangkrak dua tahun karna keasikan kerja. tapi yang buat aku percaya bisa "hidup

Ibu

Pagi ku ini tidak seperti pagiku biasanya. Suara merdu teriakan ibuku yang tiap pagi selalu membangunkanku, kini terlihat berbeda. samar-samar ku dengar dalam tidur, terdengar seperti tangisan lirih menandakan sudah tak kuat lagi menahan atau sudah tidak kuat untuk berpura-pura kuat. Tidak, aku tidak bertanya mengapa air mata itu keluar di pagi yang seharusnya cerah ini. karna yang aku tau, tangisan tidak butuh kata tanya, ia hanya butuh pelukan untuk sedikit mengurangi beban yang aku pun tidak tau seberapa berat yang ia tanggung. Dan dari mu, ibu. aku belajar menerima setiap kekurangan pasangan. aku belajar bersabar dalam diam. aku belajar mendahulukan orang terkasih, dalam arti kata lain "biar saja anak&suamiku kenyang, aku bisa minum air putih sampai kenyang" aku belajar menemani tanpa mengeluh. Berhentilah menangis, bu. aku tidak bisa melakukan apapun untuk menenangkan. karna aku pun tidak pernah tau gimana rasanya kehangatan disaat sedih dan pelukan d

Surat Untuk Mantan

Hy...masa lalu Pagi dibulan ini terasa cerah sehabis mendung, mungkin langit pun tersenyum melihat bahagia yang sudah kita ciptakan sendiri sehabis sedih, tawa yang kita ciptakan sendiri sehabis tangis. aku mulai terbiasa bangun tanpa sapaan dari mu, aku terbiasa terlelap tanpa peluk mu, aku mulai terbiasa menerjang hujan tanpa badan mu. sedihkah? tidak. tapi agak sedikit menyakitkan menikmati proses ini. Terimakasih, dengan mu aku belajar arti menghargai. dengan mu aku belajar arti di sia-siakan. dengan mu aku lebih belajar arti sabar. dengan mu aku belajar berpikir positif. dengan mu aku belajar tentang kesetiaan. dan dengan mu aku belajar bahwa semua yang ingin pergi tidak bisa aku pertahankan (lagi). kita tidak perlu menyesali akhir ini, karena yang harus kamu lakukan sekarang bersikap baiklah tanpaku. dan, aku adalah perempuan yang bahagia hari ini. karena aku pernah memperlakukan kamu sebaik-baiknya di dalam keadaan apapun sebelum kita memutuskan untuk bahagia s

Pagi...Mendung

Pagi...mendung. Semendung hati ini yang sempat terisak karena mengingat sebuah tangis yang tak tersapu air mata nya oleh siapapun. Dimulai dengan suatu sore tahun 2001 silam, dengan kedua mata ku sendiri... Aku terkaget disaat melihat seorang anak perempuan kecil, di pukul, di injak, di seret di lantai oleh ibu nya sendiri di depan ayah nya dan adik nya. dalam benak ku bertanya, apa yang menjadi kesalahannya sehingga ibu nya tega berbuat seperti itu? kenapa ayah diam saja melihat anaknya pertamanya (mungkin) di perlakukan seperti itu oleh ibu nya? Dengan ketidak tahuan ku, akhirnya aku tau apa yang terjadi. disaat itu, anak yang sedang riang-riangnya tiba-tiba dikagetkan oleh ibu nya yang membentak dan berperilaku kasar dengan memaki dan menuduh anak itu mengambil uang ibu itu yang hanya sebesar 10ribu-15ribu seingatku. anak itu dengan sedihnya cuma bisa berkata "aku ga ngambil uang ibu...", apakah ibu itu tinggal diam? tidak. Ibu terus memaki, menyeret, bahka