Langsung ke konten utama

"mantan"

Mantan adalah sebagian kenangan di masa lalu, jangan bilang pahit karna biarpun sedikit pasti pernah merasakan manis.

Tidak untuk dibenci dan tidak untuk dilupakan, hanya dijadikan pelajaran dari setiap cerita masa lalu.

Banyak orang yang sensitive dengan kata "mantan" dan tidak sedikit juga yang masih terpaku. Bukan dihitung dari lama nya suatu hubungan, tapi dilihat dari seberapa kuat hati berbicara ketulusan.

Ga semua orang putus dengan cara ditinggal atau meninggalkan, dan tidak sedikit yang akhirnya putus menjadi teman baik. Semua dilihat dari orang yang sanggup meminta maaf dan memaafkan.

Setiap keputusan ada penyesalan, setiap keputusan ada hikmah dan resiko. Putus bukan hanya sekedar kata tanpa pikiran, putus bukan pilihan yang mudah dan putus bukan lagi jadi suatu alasan karna berbeda pendapat. Tapi banyak orang yang mengsalah artikan kata putus, dan banyak juga orang yang bermain-main dengan keputusan.

Tak jarang orang menyesali keputusan, tapi bagaimana menyikapi nya itu hanya diri sendiri yang tahu. Karna di balik orang yang bahagia ada mantan yang menyesal. Tapi penyesalan itu tidak bisa merubah apapun kedepannya. Biasanya, dari penyesalan yang tidak berujung terjadi sesuatu hal yang selalu tidak di inginkan setiap pasangan, salah satunya selingkuh dengan mantan.

Karna perasaan yang masih amat sangat besar, dan keinginan memiliki masih sangat kuat, tetapi disisi lain satu pihak sudah ada yang punya, terjadilah.
Kadang mantan di nilai "brengsek" sama pasangan baru kita karna terjadi hal semacam itu. Karna telah mengambil keputusan yang salah, menyesal dan akhirnya jadi "pengganggu". Banyak yang menikmati banyak juga yang menyudahi.

Mantan itu bukan musuh, dan mantan pun bukan orang lain, hanya orang yang sempat singgah lalu pergi. Ingatlah, kalaupun beneran sayang dia tidak akan pergi, kalau baik-baikpun dia tidak akan jadi mantan.

Jika mantanmu menyesal, tersenyum lah.
Karna kamu menang:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seribu kebaikan akan mudah dilupakan dengan satu kesalahan

Gua tipe orang yang benci kalo udah bicara tentang waktu dan proses, kenapa? LAMA. tapi emang ga pernah munafik kalo waktu dan proses yang buat kita belajar,  yang buat kita dewasa. gua emang munafik kalo bilang diri gua udah dewasa, dan gua gamau di nilai "sok bener" sama orang lain. gua emang pinter ngasih tau orang, nasehatin orang, ngasih solusi ke orang, tapi gua ga bisa ngasih tau, nasehatin dan ngasih solusi ke diri gua sendiri. Kebanyakan orang juga kaya gitu, pasti! Dibalik semua yang orang nilai dengan sebelah mata ataupun dengan kedua matanya tentang gua, ga semua nya bener. Mereka hanya liat sisi "buruk" gua, dan ga pernah inget satu kebaikan gua. Karna gua pernah denger pepatah " When i'm right no one remembers and when i'm wrong no one forget" sama aja kaya " Seribu kebaikan akan mudah dilupakan dengan satu kesalahan"  Gua emang bukan orang yang suka ngungkit kebaikan diri sendiri, cuma sebelum kalian nilai orang sebe...

Pagi...Mendung

Pagi...mendung. Semendung hati ini yang sempat terisak karena mengingat sebuah tangis yang tak tersapu air mata nya oleh siapapun. Dimulai dengan suatu sore tahun 2001 silam, dengan kedua mata ku sendiri... Aku terkaget disaat melihat seorang anak perempuan kecil, di pukul, di injak, di seret di lantai oleh ibu nya sendiri di depan ayah nya dan adik nya. dalam benak ku bertanya, apa yang menjadi kesalahannya sehingga ibu nya tega berbuat seperti itu? kenapa ayah diam saja melihat anaknya pertamanya (mungkin) di perlakukan seperti itu oleh ibu nya? Dengan ketidak tahuan ku, akhirnya aku tau apa yang terjadi. disaat itu, anak yang sedang riang-riangnya tiba-tiba dikagetkan oleh ibu nya yang membentak dan berperilaku kasar dengan memaki dan menuduh anak itu mengambil uang ibu itu yang hanya sebesar 10ribu-15ribu seingatku. anak itu dengan sedihnya cuma bisa berkata "aku ga ngambil uang ibu...", apakah ibu itu tinggal diam? tidak. Ibu terus memaki, menyeret, bahka...

Bad

ini bukan pertama kalinya aku merasakan patah hati setelah bertahun-tahun menjalani hubungan, ini kali kedua setelah 5 tahun yang lalu dan aku merasakan sedikit ke khawatir-an yang berarti tentang kehilangan. Aku pernah berada di posisi lebih buruk dari ini dan lebih terpuruk dari ini, sama-sama di sia-siakan. Entahlah, aku yang santai atau memang perasaan ini tidaklah begitu buruk dari sebelumnya. Hanya ada sedikit ke khawatiran kecil yang memenuhi kepala ku, bagaimana jika... Aku tidak pernah sekalipun memaksa kan orang lain untuk terus bersama, bukan karena aku menyerah tapi aku hanya pasrah atas semua keputusan yang ada. Bagaimana pun, aku telah melakukan semua hal yang baik dan apa yang harus ku lakukan di akhir hubungan ini. Aku telah mencoba berbagai hal untuk menjadi pribadi baik bersama, bertahan karena satu tujuan yang sama-sama kita impikan, kita hayalkan, kita rencanakan. Entah ini cobaan atau ditujukan, bahwa aku tak mampu menjalani sendiri, bahwa aku tak dapat ...